SOAL-SOAL UAS
Soal UAS BAB VIII
1.
Sebutkan
komponen-komponen yang terdapat didalam desain sistem secara terinci ?
2.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan desain dialog layar terminal tersebut?
3.
Jelaskan bentuk-bentuk
dari desain dialog layar terminal?
4.
Gambarkan bentuk-bentuk
laporan yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi?
5.
Jelaskan perbedaan
antara desain database secara umum dan secara terinci?
Soal UAS BAB IX
1.
Menurut pendapat anda
mengapa kita perlu melakukan penyeleksian sistem ?
2.
Sebutkan definisi dari
seleksi sistem, didalam tahap pengembangan sistem maka seleksi sistem ini
berada pada tahap yang mana ?
3.
Sebutkan
langkah-langkah didalam seleksi sistem ?
4.
Sebutkan
penyedia-penyedia teknologi ?
5.
Dari penyedia-penyedia
teknologi tersebut, penyedia teknologi manakah yang paling mudah digunakan dan
paling sulit digunakan menurut pendapat anda berikut alasannya?
Soal UAS BAB X
1.
Sebutkan apa yang
dimaksud dengan implementasi sistem?
Dan seberapa besar manfaat bagi
user atau pengguna dan pihak manajemen didalam kegiatan implementasi sistem
tersebut?
2.
Sebutkan proses-proses
yang terdapat didalam implementasi sistem?
3.
Jelaskan faktor-faktor
apa saja yang perlu diperhatikan didalam merencanakan implementasi sistem?
4.
Jelaskan
kegiatan-kegiatan didalam implementasi! Dari kegiatan-kegiatan tersebut
kegiatan manakah yang paling sulit dilakukan? Jelaskan alasannya!
5.
Apa yang dimaksud
dengan konversi sistem dan jelaskan bentuk-bentuk dari konversi sistem?
Jawaban
Jawaban
BAB VIII
1. Komponen
desain sistem secara terinci :
1.
DESAIN INPUT TERINCI
2.
DESAIN OUTPUT TERINCI
3.
DESAIN DIALOG LAYAR
TERMINAL
1. MENU,
Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface)
yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa
alternatif atau option atau pilihan yang
disajikan kepada user.
2. KUMPULAN
INSTRUKSI (Instruction Set)
Strategi dialog ini dilakukan
dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sitem akan mengaktifkan
instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3.
DIALOG PERTANYAAN (
Question Dialog)
Sistem akan menampilkan terlebih
dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya
4.
DESAIN DATABASE TERINCI
5.
DESAIN TEKNOLOGI
TERINCI
2. Pengertian Desain Dialog Layar Terminal
Merupakan rancang bangun dari
percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat
terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi
kepada user atau dapat keduanya.
3.
Bentuk desain dialog
layar terminal :
1. MENU,
Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface)
yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa
alternatif atau option atau pilihan yang
disajikan kepada user.
2. KUMPULAN
INSTRUKSI (Instruction Set)
Strategi dialog ini dilakukan
dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengaktifkan
instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3. DIALOG
PERTANYAAN ( Question Dialog)
Sistem akan menampilkan terlebih
dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya
4.
Bentuk-bentuk laporan
yang dihasilkan sistem informasi:
1. Tabel
2. Grafik
3. Bagan
5.
Ditahap
desain secara umum , desain database
hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file-file database yang
diperlukan oleh sistem informasi saja.seperti :
a. Menentukan
kesatuan luar
b. Menentukan
parameternya
-
Tipe file (
master/transaksi)
-
Media file
-
Organisasi File
-
Menentukan Primary Key
Pada tahap desain
terinci , desain database dimaksudkan untuk
mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah
diidentifikasi didesain secara umum. Elemen-elemen data disuatu file database
harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input
yang akan direkam di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen
untuk menampung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci
digunakan teknik normalisasi.
Jawaban BAB IX
1.
Karena untuk memilih
dan menentukan perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang sesuai dan
harus digunakan pada sistem informasi.
2.
Tahap sesudah
menentukan dan membuat desain sistem dan sebelum melakukan implementasi sistem
3.
Langkah-langkah dalam
menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai
berikut:
1. Memilih
penyedia teknologi.
2. Meminta
proposal dari penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar
penilaian untuk penyedia teknologi yang paling tepat.
3. Menyaring
penjual. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi, untuk
menentukan penjual mana yang memenuhi syarat.
4. Mengevaluasi
penjual yang lolos saringan. Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut
perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk
5. Membuat
kontrak. Setelah semua proposal yang memenuhi syarat telah dievaluasi dan telah
didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu
diberikan kepada manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang
menjadi pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perlu
dibuat. Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yang bersalah jika
terjadi perselisihan dikemudian hari dan tindakan apa saja yang harus dilakukan
4.
PENYEDIA TEKNOLOGI
1. Pabrik
Perangkat Keras: Perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri. Contoh:
IBM Corporation
2. Pabrik
Perangkat Lunak: Perusahaan yang memproduksi perangkat lunak sendiri dapat
berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh:
Microsoft Corporation.
3. OEM
Singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM adalah penjual yang membeli
dari perusahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai-nilai gunanya
dan menjual kembali secara eceran.
4. Kontraktor
Program Mandiri (Independent Program Contractor): Orang yang akan menuliskan
program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai programmer diluar
perusahaan pemakai program.
5. Biro
Jasa (Service Bureaus): Perusahaan jasa yang menyediakan jasa pengolahan data
untuk beberapa perusahaan langganannya.
6. Dealer:
Penyedia jasa dan produk yang biasanya hanya menawarkan satu macam merk
tertentu saja.
7. Toko
Komputer.
5.
Yang paling mudah
digunakan adalah toko komputer karena tersedia dimana-mana dan perangkat mudah
dicari, yang paling sulit digunakan adalah menggunakan OEM dan Kontraktor
Program Mandiri, karena hanya orang tertentu saja yang menguasai dan mengerti tentang perangkat tersebut (yang
membuat program), maka akan sulit jika terjadi masalah pada perangkat yang
digunakan.
Jawaban BAB
X
1.
Implementasi Sistem
adalah tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Tahapan
implementasi sistem meliputi:
1. Menetapkan
Rencana Implementasi
2. Melakukan
Kegiatan Implementasi
3. Tindak
Lanjut Implementasi
2.
1. Menetapkan
Rencana Implementasi
Adalah untuk mengatur biaya dan
waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu organisasi.
2. Melakukan
Kegiatan Implementasi
Ada lima kegiatan yang dilakukan
pada langkah ini yaitu:
1.
Pemilihan &
Pelatihan Personil
2.
Pemilihan Tempat &
Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
3.
Pemrograman &
Pengetesan Program
4.
Pengetesan Sistem
5.
Konversi Sistem
3. Tindak
lanjut implementasi
Analis
sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan.
Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan
ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada
pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan
data sesungguhnya dalam jangka waktu
tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
3.
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam merencanakan implementasi sistem :
1. Besarnya
biaya yang dikeluarkan
2. Waktu
(Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan implementasi)
3. SDM
(Sumber Daya Manusia) :
-
Pemilihan SDM :
Memilih SDM dari dalam (Internal)
Memilih SDM dari luar (Eksternal)
-
Pelatihan SDM
Pelatihan (Training): Personil yang
masuk dalam kategori ini adalah personil-personil yang akan mengoperasikan
sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan input, memproses
data, mengoperasikan sistem, merawat & menjaga sistem.
Pendidikan (Education):
Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang membutukan
& menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
4.
Ada lima kegiatan yang
dilakukan pada langkah ini yaitu:
1. Pemilihan
& Pelatihan Personil
2. Pemilihan
Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
3. Pemrograman
& Pengetesan Program
4. Pengetesan
Sistem
5. Konversi
Sistem Konversi Sistem
Kegiatan
yang paling sulit dilakukan adalah tahap
pemrograman dan pengetesan program,
karena dibutuhkan waktu dan tenaga ahli (programmer) untuk membuat suatu
program yang sesuai dengan desain sistem dan program harus bebas dari
kesalahan-kesalahan.
5.
Konversi Sistem merupakan
proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
• Konversi langsung (Direct
Conversion)
• Konversi parallel (Parallel Conversion)
• Konversi bertahap (Phase-In Conversion)
• Konversi percontohan (Pilot Conversion)
• Konversi parallel (Parallel Conversion)
• Konversi bertahap (Phase-In Conversion)
• Konversi percontohan (Pilot Conversion)
Konversi Langsung (Direct Conversion)Ø
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
1) Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
2) Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
3) Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
4) Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan:
Relatif tidak mahal.
Kelemahan:
1) Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi.
2) Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
1) Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
2) Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
3) Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
4) Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan:
Relatif tidak mahal.
Kelemahan:
1) Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi.
2) Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.
Konversi Paralel (Parallel Conversion)Ø
Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama beroperasi hingga tim pengembangan proyek dan manajemen pemakai akhir (end-user) setuju untuk mengubah secara keseluruhan ke sistem baru. Selama waktu tersebut, operasional dan hasil dari kedua sistem dibandingkan dan dievaluasi.
Kesalahan dapat diidentifikasi dan dikoreksi, dan masalah operasional dapat diselesaikan sebelum sistem lama ditinggalkan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus
Kelebihan :
Memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru.
Kelemahan :
1) Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
2) Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.
Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama beroperasi hingga tim pengembangan proyek dan manajemen pemakai akhir (end-user) setuju untuk mengubah secara keseluruhan ke sistem baru. Selama waktu tersebut, operasional dan hasil dari kedua sistem dibandingkan dan dievaluasi.
Kesalahan dapat diidentifikasi dan dikoreksi, dan masalah operasional dapat diselesaikan sebelum sistem lama ditinggalkan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus
Kelebihan :
Memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru.
Kelemahan :
1) Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
2) Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.
Konversi Bertahap (Phase-In Conversion)Ø
Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain.
Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan :
Kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimalisir, dan sumber-sumber pemprosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas.
Kelemahan :
Keperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.
1) Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama.
2) Sistem harus disegmentasi.
3) Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama.
4) Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang.
Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain.
Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan :
Kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimalisir, dan sumber-sumber pemprosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas.
Kelemahan :
Keperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.
1) Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama.
2) Sistem harus disegmentasi.
3) Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama.
4) Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang.
Konversi Pilot (Pilot Conversion)Ø
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasi saja yang mencoba mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasi saja yang mencoba mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.
0 Response to "SOAL-SOAL UAS"
Posting Komentar