SOAL LATIHAN BAB III

1.      Jelaskan definisi dari kebijakan dan perencanaan sistem !
2.      Sebutkan proses-proses di dalam perencanaan sistem !
3.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan studi kelayakan !
Jawaban :
1.      Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem .
Perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem. Pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen sistem
2.      Proses proses dalam perencanaan system :
1.      Merencanakan proyek-proyek system
Langkah langkah nya meliputi:
a.      Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
b.      Mengidentifikasi proyek- proyek system
c.       Menetapkan sasaran proyek-proyek system
d.      Menetapkan kendala proyek-proyek system
e.      Menetukan proyek-proyek system prioritas
f.        Membuat laporan perencanaan system
g.      Meminta persetujuan manajemen
2.      Mempersiakpkan proyek-proyek system yang akan dikembangkan
Langkah langkah yang diperlukan :
a.      Menunjuk team analisis
b.      Mengumumkan proyek pengembangan system
3.      Mendefinisikan proyek-proyek dikembangakan
a.      Melakukan studi kelayakan
b.      Menilai kelayakan proyek system
c.       Membuat usulan proyek system
d.      Meminta persetujuan manajemen
3.      Menurut husein amir (studi kelayakan bisnis edisi -2, hal 8,2003) adalah merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis di bangun, tetapi juga saat di operasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Jadi studi kelayakan dapat di terjemahkan sebagai penelitian tentang dapat tidak nya suatu investasi dapat dilaksanakan dengan berhasil. Investasi yang di teliti bisa berbentuk investasi berskala besar sampai dengan investasi yang sederhana.
Studi kelayakan investasi akan menyangkut tiga aspek, yaitu :
1.      Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri ( manfaat financial )
2.      Manfaat proyek tersebut bagi Negara tempat proyek tersebut dilaksanakan ( manfaat nasional )
3.      Manfaat social proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Hal –hal yang perlu diketahui dalam studi kelayakan adalah :
1.      Ruang lingkup kegiatan proyek , disini perlu di jelaskan bidang bidang apa proyek akan dioperasikan
2.      Cara kegiatan proyek di lakukan, dalam hal ini apakah proyek akan di tangani sendiri, ataukah akan diserahkan pada pihak lain
3.      Evaluasi terhadap aspek aspek yang akan menentukan berhasilnya seluruh proyek.
4.      Sarana yang diperlukan oleh proyek bukan hanya menyangkut kebutuhan saja tetapi juga fasilitas-fasilitas
5.      Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya yang harus di tanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
6.      Langkah langkah untuk mendirikan proyek atau memperluas proyek, beserta jadwal masing masing proyek.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SOAL-SOAL UAS

Soal UAS BAB VIII
1.        Sebutkan komponen-komponen yang terdapat didalam desain sistem secara terinci ?
2.        Jelaskan apa yang dimaksud dengan desain dialog layar terminal tersebut?
3.        Jelaskan bentuk-bentuk dari desain dialog layar terminal?
4.        Gambarkan bentuk-bentuk laporan yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi?
5.        Jelaskan perbedaan antara desain database secara umum dan secara terinci?
Soal UAS BAB IX
1.        Menurut pendapat anda mengapa kita perlu melakukan penyeleksian sistem ?
2.        Sebutkan definisi dari seleksi sistem, didalam tahap pengembangan sistem maka seleksi sistem ini berada pada tahap yang mana ?
3.        Sebutkan langkah-langkah didalam seleksi sistem ?
4.        Sebutkan penyedia-penyedia teknologi ?
5.        Dari penyedia-penyedia teknologi tersebut, penyedia teknologi manakah yang paling mudah digunakan dan paling sulit digunakan menurut pendapat anda berikut alasannya?
Soal UAS BAB X
1.        Sebutkan apa yang dimaksud dengan implementasi sistem?
Dan seberapa besar manfaat bagi user atau pengguna dan pihak manajemen didalam kegiatan implementasi sistem tersebut?
2.        Sebutkan proses-proses yang terdapat didalam implementasi sistem?
3.        Jelaskan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan didalam merencanakan implementasi sistem?
4.        Jelaskan kegiatan-kegiatan didalam implementasi! Dari kegiatan-kegiatan tersebut kegiatan manakah yang paling sulit dilakukan? Jelaskan alasannya!
5.        Apa yang dimaksud dengan konversi sistem dan jelaskan bentuk-bentuk dari konversi sistem?
Jawaban
Jawaban BAB VIII
1.      Komponen desain sistem secara terinci :
1.         DESAIN INPUT TERINCI
2.         DESAIN OUTPUT TERINCI
3.         DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
1.      MENU, Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif  atau option atau pilihan yang disajikan kepada user.
2.      KUMPULAN INSTRUKSI (Instruction Set)
Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sitem akan mengaktifkan instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3.         DIALOG PERTANYAAN ( Question Dialog)
Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya
4.         DESAIN DATABASE TERINCI
5.         DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
2.    Pengertian Desain Dialog Layar Terminal
Merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat keduanya.
3.        Bentuk desain dialog layar terminal :
1.      MENU, Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif  atau option atau pilihan yang disajikan kepada user.
2.      KUMPULAN INSTRUKSI (Instruction Set)
Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengaktifkan instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3.      DIALOG PERTANYAAN ( Question Dialog)
Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya
4.        Bentuk-bentuk laporan yang dihasilkan sistem informasi:
1.      Tabel
2.      Grafik
3.      Bagan
5.        Ditahap desain secara umum , desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja.seperti :
a.       Menentukan kesatuan luar
b.      Menentukan parameternya
-          Tipe file ( master/transaksi)
-          Media file
-          Organisasi File
-          Menentukan Primary Key
Pada tahap desain terinci , desain database dimaksudkan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasi didesain secara umum. Elemen-elemen data disuatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan direkam di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi.
Jawaban BAB IX
1.        Karena untuk memilih dan menentukan perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang sesuai dan harus digunakan pada sistem informasi.
2.        Tahap sesudah menentukan dan membuat desain sistem dan sebelum melakukan implementasi sistem
3.        Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai berikut:
1.      Memilih penyedia teknologi.
2.      Meminta proposal dari penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar penilaian untuk penyedia teknologi yang paling tepat.
3.      Menyaring penjual. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi, untuk menentukan penjual mana yang memenuhi syarat.
4.      Mengevaluasi penjual yang lolos saringan. Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk
5.      Membuat kontrak. Setelah semua proposal yang memenuhi syarat telah dievaluasi dan telah didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu diberikan kepada manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang menjadi pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perlu dibuat. Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yang bersalah jika terjadi perselisihan dikemudian hari dan tindakan apa saja yang harus dilakukan
4.        PENYEDIA TEKNOLOGI
1.      Pabrik Perangkat Keras: Perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri. Contoh: IBM Corporation
2.      Pabrik Perangkat Lunak: Perusahaan yang memproduksi perangkat lunak sendiri dapat berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh: Microsoft Corporation.
3.      OEM Singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM adalah penjual yang membeli dari perusahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai-nilai gunanya dan menjual kembali secara eceran.
4.      Kontraktor Program Mandiri (Independent Program Contractor): Orang yang akan menuliskan program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai programmer diluar perusahaan pemakai program.
5.      Biro Jasa (Service Bureaus): Perusahaan jasa yang menyediakan jasa pengolahan data untuk beberapa perusahaan langganannya.
6.      Dealer: Penyedia jasa dan produk yang biasanya hanya menawarkan satu macam merk tertentu saja.
7.      Toko Komputer.
5.        Yang paling mudah digunakan adalah toko komputer karena tersedia dimana-mana dan perangkat mudah dicari, yang paling sulit digunakan adalah menggunakan OEM dan Kontraktor Program Mandiri, karena hanya orang tertentu saja yang menguasai  dan mengerti tentang perangkat tersebut (yang membuat program), maka akan sulit jika terjadi masalah pada perangkat yang digunakan.
Jawaban BAB X
1.        Implementasi Sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Tahapan  implementasi sistem meliputi:
1.      Menetapkan Rencana Implementasi
2.      Melakukan Kegiatan Implementasi
3.      Tindak Lanjut Implementasi
2.        1.  Menetapkan Rencana Implementasi
Adalah untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu organisasi.
2.      Melakukan Kegiatan Implementasi
Ada lima kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu:
1.         Pemilihan & Pelatihan Personil
2.         Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
3.         Pemrograman & Pengetesan Program
4.         Pengetesan Sistem
5.         Konversi Sistem
 3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada  pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka    waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
3.        Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan implementasi sistem :
1.      Besarnya biaya yang dikeluarkan
2.      Waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan implementasi)
3.      SDM (Sumber Daya Manusia) :
-          Pemilihan SDM :
Memilih SDM dari dalam (Internal)
Memilih SDM dari luar (Eksternal)
-          Pelatihan SDM
Pelatihan (Training): Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat & menjaga sistem.
Pendidikan (Education): Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang membutukan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
4.        Ada lima kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu:
1.      Pemilihan & Pelatihan Personil
2.      Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
3.      Pemrograman & Pengetesan Program
4.      Pengetesan Sistem
5.      Konversi Sistem Konversi Sistem
Kegiatan yang paling sulit dilakukan adalah tahap  pemrograman dan pengetesan program, karena dibutuhkan waktu dan tenaga ahli (programmer) untuk membuat suatu program yang sesuai dengan desain sistem dan program harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
5.        Konversi Sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
• Konversi langsung (Direct Conversion)
• Konversi parallel (Parallel Conversion)
• Konversi bertahap (Phase-In Conversion)
• Konversi percontohan (Pilot Conversion)
 Konversi Langsung (Direct Conversion)Ø
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
1) Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
2) Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
3) Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
4) Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan:
Relatif tidak mahal.
Kelemahan:
1) Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi.
2) Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.
 Konversi Paralel (Parallel Conversion)Ø
Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama beroperasi hingga tim pengembangan proyek dan manajemen pemakai akhir (end-user) setuju untuk mengubah secara keseluruhan ke sistem baru. Selama waktu tersebut, operasional dan hasil dari kedua sistem dibandingkan dan dievaluasi.
Kesalahan dapat diidentifikasi dan dikoreksi, dan masalah operasional dapat diselesaikan sebelum sistem lama ditinggalkan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus
Kelebihan :
Memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru.
Kelemahan :
1) Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
2) Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.
 Konversi Bertahap (Phase-In Conversion)Ø
Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain.
Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan :
Kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimalisir, dan sumber-sumber pemprosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas.
Kelemahan :
Keperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.
1) Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama.
2) Sistem harus disegmentasi.
3) Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama.
4) Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang.
 Konversi Pilot (Pilot Conversion)Ø
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasi saja yang mencoba mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates